Rahmad Maulidar

Rahmad Maulidar
Tgk. Rahmad Maulidar, S.Pd.I

Selasa, 21 Juni 2016

MAKALAH : Perkembangan Anak Usia Dini

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri perktumbuhan dan perkembangan anak antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan fisik, intelektual, bahasa, sosial-emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke hari akan mengalami perkembangan, perkembangan tersebut berlangsung secara cepat dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya selanjutnya. Namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Tidak semua anak usia dini mengalami perkembangan secara normal, banyak kendala/ permasalahan di dalam perkembangannya yang disebabkan oleh beberapa faktor.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini berupa:
1.      Bagaimanakah pengertian anak usia dini secara umum?
2.      Bagaimana tahap perkembangan bahasa anak usia dini?
3.      Apa saja permasalahan yang terdapat dalam perkembangan anak usia dini?
4.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini?

C.    Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1.      Bagaimanakah pengertian anak usia dini secara umum?
2.      Bagaimana tahap perkembangan bahasa anak usia dini?
3.      Apa saja permasalahan yang terdapat dalam perkembangan anak usia dini?
4.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini?
  

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan anak yang berada pada usia 0-6 tahun.. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut Golden Age. Anak Usia Dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental. Anak Usia Dini belajar dengan caranya sendiri.
Karakteristik Umum Anak Usia Dini
Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan perkembangan masa selanjutnya. Erickson mengemukakan  bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran manusia sebagai manusia. Perilaku yang berkelainan pada masa dewasa dapat dideteksi pada masa kanak-kanak”. Karakteristik Umum atau sifat-sifat Anak Usia Dini, sebagai berikut:
1)      Unik, artinya sifat anak itu berbeda satu sama lainnya.
2)      Egosentris, artinya anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri.
3)      Aktif dan Energik, artinya anak lazimnya senang melakukan aktivitas.
4)      Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
5)      Eksploratif dan berpetualang, maksudnya terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya menjelajah, mencoba dan mempelajari hal-hal baru.
6)      Spontan, artinya perilaku yang ditampilkan anak umumnya relatif asli dan tidak tertutupi sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya.
7)      Senang dan kaya dengan fantasi, artinya anak senang dengan hal-hal yang imajinatif.
8)      Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu.
9)      Daya perhatian yang pendek
10)  Bergairah untuk belajar.
11)  Semakin menunjukkan minat terhadap teman

B.     Fase Perkembangan Padan Anak Usia Dini
1.      Perkembangan dan Pertumbuhan Kemampuan Fisik
Sebagai seorang orang yang dewasa, orang tua menantikan tonggak penting seperti belajar bagaimana untuk berguling dan merangkak. Masing-masing merupakan bagian dari proses perkembangan fisik. Proses pematangan terjadi secara teratur, yaitu kemampuan keterampilan tertentu dan umumnya terjadi sebelum mencapai tonggak lainnya.
Sebagai contoh, kebanyakan bayi belajar merangkak sebelum mereka belajar berjalan. Namun, juga penting untuk menyadari bahwa tingkat di mana tonggak ini dicapai dapat bervariasi. Beberapa anak belajar berjalan lebih cepat dari teman sebaya mereka yang sama-usia, sementara yang lain mungkin diperlukan waktu sedikit lebih lama.

a.       Tahapan Perkembangan Fisik Anak Usia Dini;
Sebagai seorang anak tumbuh, sistem saraf-nya menjadi lebih matang. Karena ini terjadi, anak menjadi lebih dan lebih mampu melakukan tindakan yang semakin kompleks. Tingkat di mana keterampilan motorik muncul kadang-kadang merupakan kekhawatiran bagi orang tua. Pengasuh sering khawatir tentang apakah anak-anak mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan pada tingkat normal. Sebagaimana disebutkan di atas, maka terdapat 3 jenis keterampilan motorik:
1)     Bruto (atau besar) keterampilan motorik melibatkan otot-otot yang lebih besar termasuk lengan dan kaki. Tindakan yang membutuhkan keterampilan motorik kasar meliputi
2)     berjalan, berlari, keseimbangan dan koordinasi.  Ketika mengevaluasi keterampilan motorik kasar, faktor-faktor yang termasuk ahli melihat kekuatan, otot, kualitas gerakan dan berbagai gerakan.
3)     Fine (atau kecil) keterampilan motorik melibatkan otot kecil di jari, jari kaki, mata dan daerah lainnya. Tindakan yang memerlukan keterampilan motorik halus cenderung lebih rumit, seperti menggambar, menulis, memegang benda, melempar, melambai dan penangkapan.
b.      Tahapan Pertumbuhan Fisik Anak Usia Dini
Perkembangan fisik pada anak-anak mengikuti pola yang terarah:
1)    Otot besar berkembang sebelum otot kecil tangan. Otot tubuh dalam inti, kaki dan tangan berkembang sebelum mereka di jari. Anak-anak belajar bagaimana melakukan bruto (atau besar) keterampilan motorik seperti berjalan sebelum mereka belajar untuk melakukan denda (atau kecil) keterampilan motorik seperti menggambar.
2)    Pusat tubuh berkembang sebelum daerah luar. Otot terletak di inti tubuh menjadi lebih kuat dan mengembangkan lebih cepat dari yang di kaki dan tangan.
3)    Pembangunan berjalan dari atas ke bawah, dari kepala ke jari kaki. Inilah sebabnya mengapa bayi belajar untuk menahan kepala mereka sebelum mereka belajar cara merangkak.

2.      Macam-macam perkembangan anak usia dini
a.       Pekembangan Kognitif
Perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan kemampuan kognitifnya. Kemampuan kognitif ini barkaitan dengan daya ingat, kemampuan menganalisa maupun kemampuannya memecahkan masalah. Anak usia dini adalah peneliti kecil, mereka aktif melakukan percobaan dan menganalisa apa yang ada di sekelilingnya. Di sini dukungan lingkungan untuk menunjang perkembangan kognitif anak sangat diperlukan. Interaksi yang sehat antara anak dan lingkungan dapat mengoptimalkan perkembangan kognitifnya.
b.      Perkembangan Intelektual
Perlu kita ketahui bahwa perkembangan intelektual anak pada usia dini sangat berpotensi untuk menyerap berbagai macam hal baru. Untuk itu, kita harus membimbing anak kita untuk bisa terus mengembangkan intelektualitasnya dengan berbagai cara.
Perkembangan intelektual anak bisa kita kembangkan dengan musik. Memperdengarkan musik kalsik pada anak sejak usia dini bahkan dari masa kandungan akan membantu anak mengembangkan kognitifitasnya. Telah banyak ilmuan yang mengadakan penelitian mengenai hal ini dan dari penelitian, musik klasik memang bisa merangsang intelektual anak dari usia dini. Selanjutnya, perkembangan intelektual anak juga mengarahkan anak untuk menirukan hal-hal disekitarnya. Oleh karena itu, berperilaku yang baik di depan anak akan membuat anak juga meniru perilaku kita.
Selain itu, intelektual anak pada usia dini juga sangat kuat untuk menyerap kesenian dan bahasa. Mengajarkan kesenian ada anak dari usia dini akan lebih mudah terserap dari pada saat usia dewasa. Kemudian, mengajarkan anak untuk mempelajari bahasa juga lebih mudah diserap saat usianya masih dini. Melihat kemampuan intelektual anak sangat kuat pada usianya yang masih dini, kita sebagai orang tua harus bisa membimbing dan memfasilitasi mereka untuk terus belajar.
c.       Perkembangan Bahasa
Bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Semenjak anak masih bayi sering kali dengan menggunakan bahasa tubuh dapat memenuhi kebutuhannya. Namun hal tersebut kurang di mengerti oleh orang dewasa apa yang dimaksud oleh anak. Oleh karena itu baik bayi maupun anak kecil selalu berusaha agar orang lain mengerti maksudnya. Hal ini yang mendorong orang untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi yang lain yang dipakai anak sebelum pandai berbicara.
Secara garis besar ada dua ketrampilan berbahasa, yaitu ketrampilan bahasa lisan dan ketrampilan bahasa tulis. Dan secara umum ketrampilan bahasa dibagi menjadi empat, yaitu menyimak, bicara, membaca, menulis. Secara real, anak-anak perlu untuk mempelajari ketrampilan bahasa terutama bahasa lisan.
Secara umum tahap-tahap dalam berbahasa anak yaitu:
1)     Aquisition (akuisisi), merupakan bahasa pertama yang dipelajari oleh anak, biasa disebut dengan bahasa ibu (menirukan dan mendengarkan) dan merupakan bahasa lisan. Dimulai dari usia 0-6 tahun, bahasa yang dipelajari ataupun yang digunakan merupakan kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata-kata yang lain.
2)     Learning (belajar), anak mulai belajar bahasa tulis dan dimulai setelah anak lulus dari TK. Di TK anak belajar menulis ataupun membaca itu hanya sebagai pembiasaan untuk melatih motorik anak.
d.      Perkembangan Sosial dan Emosi
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi manusia yang sempurna.
Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan sosial anak adalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai dengan norma atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak. Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perkembangan sosioemosional meliputi perkembangan dalam hal emosi, kepribadian, dan hubungan interpersonal (Papalia, 2004). Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan sosial emosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat

C.    Permasalahan yang Terjadi Pada Perkembangan Anak Usia Dini
1.      Permasalahan Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
Penyebab Anak Cacat Fisik
a.       Peristiwa kelahiran
Di negara sedang berkembang, penyebab cacat mental yang utama adalah kerusakan pada otak saat kelahiran. Kehamilan yang tidak di control, bimbingan persalinan yang tidak tepat, bantuan persalinan salah, fasilitas persalinan yang kurang memadai banyak mengakibatkan kerusakan pada otak anak.
b.      Infeksi
Anak menderita infeksi yang merusak otak seperti meningitis, encephalitistu berkulosis, dan lain-lain. Sekitar 30%-50% dari mereka yang mengalami kerusakan otak akibat penyakit-penyakit tersebut menderita deficit neorologikdan cacat mental
c.       Malnutrisi berat
Kekurangan makanan bergizi semasa bayi dapat mengganggu partumbuhan dan fungsi susunan syaraf pusat. Malnutrisi ini kebanyakan terjadi pada kelompok ekonomi lemah.
d.      Kekurangan yodium
Kekurangan yodium dapat mempengaruhi perkembangan mental anak, termasuk salah satu penyebab cacat mental. Untuk mengenal anak cacat mental secara dini, beberapa gejala ini dapat dijadikan indicator.

2.      Permasalahan Perkembangan Intelektual dan Emosi Anak Usia Dini
Usia dini merupakan masa yang paling baik untuk meletakan dasar yang kokoh bagi perkembangan mental - emosional dan potensi otak anak yang akan mempengaruhi kejiwaan anak. Teori dan penelitian Daniel Goleman tentang kecerdasan emosi (Emotional Intelligence/ EQ), mengingatkan bahwa keberhasilan hidup manusia tidak semata-mata ditentukan oleh kecerdasan intelektual (IQ) seperti yang dipahami sebelumnya, tetapi justru ditentukan oleh emotional intelligence. Kecerdasan emosi ini sangat terkait dengan belahan otak kanan.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa:
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar (80%) ditentukan oleh kecerdasan emosi (EQ).Sehingga anak yang kurang dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan emosi senantiasa akan mengalami gangguan emosi dan perilaku seperti, agresif secara verbal dan/atau fisik yang bisa membahayakan dirinya atau orang lain, menarik diri atau tidak percaya diri, pencemas dan juga bisa hiperaktif, yang mengakibatkan kurang perhatian dalam kegiatan disekolah secara optimal dan selalu menunjukan skala rendah dalam pencapaian program pembelajaran yang telah ditargetkan
Perkembangan emosi yang dibutuhkan anak usia dini meliputi segala bentuk hubungan yang erat, hangat dan menimbulkan rasa aman serta percaya diri sebagai dasar dari perkembangan selanjutnya, yang ini mutlak perlu diperhatikan oleh orang tua ataupun guru sejak dini
Apabila masalah perkembangan emosi pada anak kurang diperhatikan atau tidak dipenuhi dan tidak segera ditangani maka akan berakibat vital terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, baik tingkat kecerdasan (IQ), kecerdasan emosional (EQ), serta kecerdasan spiritual (SQ).

3.      Permasalahan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, seorang dapat menyampaikan ide, pikiran, perasaan kepada orang lain, baik secara lisan atau secra tertulis.
Tidak menutup kemungkinan akan ditemukan anak usia dini yang mengalami kesulitan  dalam berbahasa, tidak mampu memahami bahasa lisan, tidak mampu mengutarakan isi hati dengan kaimat, berbicara tidak jelas, gagap, dsbnya. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap orang. Seorang anak akan mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain.
Penguasaan  keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa  seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya  menggunakan bahasa, sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. 
Apabila tingkat perkembangan bicara berada dibawah tingkat kualitas perkembangan bicara anak yang umumnya sama yang dapat diketahui dari ketepatan penggunaan di dalam kosa kata (bahasa) anak tersebut pada saat bersama teman sebayanya bercakap-cakap/berbicara menggunakan kata-kata terus dianggap muda diajak bermain dengan kata-kata. Keterlambatan berbicara tidak hanya mempengaruhi penyesuaian akademis dan pribadi anak pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak masuk sekolah.
Salah satu penyebab tidak diragukan lagi paling umum dan paling serius adalah ketidakmampuan mendorong/memotivasi anak berbicara, bahkan pada saat anak mulai berceloteh. Apabila anak tidak diberikan rangsangan (stimulasi) didorong untuk berceloteh, hal ini akan menghambat penggunaan didalam berbahasa/kosa kata yang baik dan benar.
Kekurangan dorongan tersebut merupakan penyebab serius keterlambatan berbicara anak terlihat dari fakta bahwa apabila orang tua tidak hanya berbicara kepada anak mereka tetapi juga menggunakan kosa kata yang lebih luas dan bervariasi, adapun kemampuan anak didalam berbicara yang berkembang sangat pesat dan cepat yaitu contohnya : anak-anak dari golongan yang lebih atau menengah yang orang tuanya ingin sekali menyuruh mereka (anak) belajar berbicara lebih awal (cepat) dan lebih baik.
Sangat kurang kemungkinannya mengalami keterlambatan berbicara pada anak. Sedangkan anak yang berasal dari golongan yang lebih rendah yang orang tuanya tidak mampu memberikan dorongan tersebut bagi mereka, apakah kekurangan waktu/karena mereka tidak menyadari betapa pentingnya suatu perkembangan bicara pada anak didik tersebut.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Sejak lahir, anak memiliki berbagai potensi yang dikaruniakan Tuhan.
Potensi tersebut perlu dirangsang dan difasilitasi agar dapat berkembang dengan optimal. Banyak ahli menyatakan bahwa masa anak usia dini merupakan masa peka dan amat penting bagi perkembangan anak. Stimulasi terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua maupun orang lain disekitar lingkungan anak akan membekas kuat dan tahan lama. Kesalahan sedikit dalam memberikan stimulasi akan berdampak negatif jangka panjang yang sulit diperbaiki.

B.     Saran
Adapun makalah kami ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang didasari dari refrensi-refrensi yang kami dapatkan baik dari buku diperpustakaan maupun pengetahuan dari online. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah kami ini, kami berharap kritik/saran dan masukan dari pembaca, guna untuk mewujudkan perubahan kelebih baik di kemudian harinya. Terimakasih..



DAFTAR KEPUSTAKAAN

Hadis, F.A. 1996. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Proyek Pendidikan Tenaga Guru Ditjen Dikti Depdikbud.

Agus Ruslan. 2007. Pendidikan usia Dini yang Baik, Landasan Keberhasilan Pendidikan Masa Depan. Darul ma’arif: Bandung.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun 2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas: Jakarta.

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik). Depdiknas: Jakarta.

Helms, D. B & Turner, J.S. 1983. Exploring Child Behavior. New York : Holt Rinehartand Winston.

Hurlock, Elizabeth. B. 1978. Child Development, Sixth Edition. New York : Mc. Graw Hill, Inc.




http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com