Rahmad Maulidar

Rahmad Maulidar
Tgk. Rahmad Maulidar, S.Pd.I

Sabtu, 21 Mei 2016

MAKALAH : Pendidikan Jasmani Sebagai Disiplin Ilmu



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Hal ini berbeda defenisinya dengan olahraga yang merupakan bagian terpenting pada setiap negara. Oleh karena itu, perlu pemahaman dalam pelaksanaan yang baik pada setiap negara tersebut, melalui berbagai kajian teori dalam pengembangannya. Pemaknaan jasmani dan olahraga dalam konsep pengembangan pendidikan merupakan pembahasan yang akan disajikan lebih lanjut.

Pendidikan Jasmani atau sering disingkat dengan Penjas melibatkan interaksi antara guru dengan anak serta anak dengan anak. Didalam adegan pembelajaran yang melibatkan interaksi tersebut, terletak suatu keharusan untuk saling mengakui dan menghargai keunikan masing-masing termasuk kelebihan dan kelemahannya. Program penjas yang baik tentu harus dilandasi oleh pemahaman guru terhadap karakteristik psikologis anak dan yang paling penting dalam hal sumbangan apa yang dapat diberikan oleh program penjas terhadap perkembangan mental dan psikologis anak.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini berupa:
1. Bagaimana definisi, hakikat dan tujuan pendidikan jasmani?
2. Apa definisi disiplin ilmu?
3. Bagaimana peran Pendidikan Jasmani dalam studi ilmu?
4. Bagaimana filosofi pendidikan jasmani yang dikatakan sebagai disiplin ilmu?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui:
1. Bagaimana definisi, hakikat dan tujuan pendidikan jasmani!
2. Apa definisi disiplin ilmu!
3. Bagaimana peran Pendidikan Jasmani dalam studi ilmu!
4. Bagaimana filosofi pendidikan jasmani yang dikatakan sebagai disiplin ilmu!



BAB II
PEMBAHASAN


A. Definisi, Hakikat dan Tujuan Pendidikan Jasmani
1. Definisi Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang terencana dan bertahap yang perlu dibina secara hati-hati dalam waktu yang diperhitungkan. Penjas juga dapat diartikan pendidikan untuk jasmani. Dengan demikian Penjas berarti pendidikan melalui aktivitas jasmani yang berarti aktivitas jasmani hanya sebagai media atau sarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. 

Pendidikan Jasmani mempunyai kelebihan dibanding dengan pelajaran yang lain. Pendidikan Jasmani tidak hanya mempelajari tentang teori ilmu keolaharagaan (kognitif), tetapi juga melakukan praktek keolahragaan tersebut (psikomotor), dan melakukan sosialisasi, komunikasi, menghayati serta pengaruh kejiwaan pada anak didik (Afektif).(choesnan Efendi dan Lilik Herawati, 2009). 

Pendidikan jasmani merupakan media mengembangkan ketrampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran nilai-nilai sikap mental emosional serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani anak yang mendapat pendidikan emosi lebih mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar mereka dan mampu memenuhi kebutuhan akademik di sekolah.

2. Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Pada kenyataanya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan fikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia. Hakekat penjas menurut para ahli yaitu :

a. Frost : penjas adalah perubahan dan penyesuaian yang terjadi pada individu karena gerak dan atau mempelajari gerak.

b. Biro Penjas.: pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi manusia berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan.

c. Abdul Gafur : penjas adalah suatu proses pendididikan seseorang sebagai individu/anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, petumbuhan , kecerdasan, dan pembentukan watak

d. Singer: penjas adalah pendidikan melalui jasmani yang berbentuk suatu program aktivitas jasmani yang medianya gerak tubuh (melibatkan otot-otot besar) yang dirancang untuk menghasilkan beragam pengalaman dan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan, dan kesehatan.

e. Williams: penjas adalah semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

f. Bucher: penjas adalah bagian yang integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan fisik, mental, emosi, dan sosial melalui aktivitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya.

g. Nixon & Jewett: penjas adalah salah satu aspek/tahap dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu dilakukan atas kemauan sendiri serta bermanfaat dan dengan reaksi/respon yang terkait langsung dengan mental, emosi, dan sosial.

h. Agus Mahendra: penjas adalah proses pendidikan tentang jasmani dan atau melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.

i. Sukintaka: penjas merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

j. SK Mendikbud nomor 413/U/1987 menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian yang integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional.

3. Tujuan Penjas
Sama halnya dengan pengertian pendidikan jasmani, tujuan pendidikan jasmani pun sering dituturkan dalam redaksi yang beragam. Namun, keragaman tujuan penuturan tujuan pendidikan jasmani tersebut pada dasarnya bermuara pada pengertian pendidikan jasmani itu sendiri. 

Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani pun mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Tujuan Pendidikan Jasmani dalam sebuah studi ilmu berupa:

a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan Jasmani.
d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education).
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya. pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
h. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

Tujuan penjas menurut Bloom ada 3 ranah yaitu berupa; Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Namun Menurut Bucher tujuan penjas terdiri atas lima bagian yaitu; perkembangan kesehatan, jasmani atau organ2 tubuh; perkembangan mental-emosional; perkembangan l neuro-muskuler; perkembangan sosial; dan perkembangan intelektual.

Disisi lain Bookwalter juga mengatakan bahwa tujuan penjas berupa perkembangan optimal dari individu yang utuh dan berkemampuan menyesuaikan diri secara jasmaniah, sosial dan mental melalui pelajaran yang terpimpin dan partisipasi dalam olahraga yang dipilih.


B. Definisi Disiplin Ilmu

Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988). Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974). pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962).

Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).

Ada beberapa syarat agar suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu, yaitu:
1. Adanya suatu obyek yang diamati atau diteliti
Obyek yang akan diamati dapat berupa objek manusia maupun yang berkaitan dengan alam. Lorens mengatakan bahwa ada dua jenis obyek, yaitu obyek material dan formal. Yang menunjukkan suatu ilmu adalah obyek formalnya, sedangkan obyek materialnya dapat dikaji dengan disiplin ilmu yang lain.

2. Adanya suatu metode
Untuk mendapatkan sebuah ilmu dibutuhkan suatu pendekatan atau metode. Metode inisering dikenal dengan istilah metode ilmiah. Almack menyatakan bahwa metode ilmiah merupakan suatu cara untuk menerapkan prinsip logis pada penemuan pengesahan, serta penjelasan kebenaran.

3. Pokok permasalahan
Ilmu menunjukkan adanya suatu pokok bahasan atau permasalahan yang dikaji.

Berbagai disiplin ilmu yang ada dalam setiap cabang ilmu akan sangat membantu manusia dalam memperlajari fenomena alam, manusia, serta mehkluk hidup lainnya. Bahkan manusia juga bisa mempelajari berbagai benda mati yang memiliki siklus tertentu. Melalui berbagai disiplin ilmu, manusia dapat mengembangkan kualitas hidup mereka. Itulah mengapa ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia.


C. Penjas Sebagai Disiplin Ilmu

Suatu Pengetahuan dapat dipandang sebagai suatu ilmu apabila mempunyai cirri-ciri tertentu dan dilaksanakan secara penuh disiplin dan konskuen, cirri-ciri tersebut adalah ontologi, epistimologi dan aksiologi. Ontologi yang berarti ilmu tersebut mempunyai obyek kajian yang jelas dan belum digarap oleh ilmu lain, dalam hal ini sebagi obyek kajian pendidikan jasmani adalah gerak manusia. Sedang epistimologi bahwa ilmu tersebut dibentuk dan disusun melalui kajian teori yang berdasarkan logika atau penalaran tertentu. Ciri yang ketiga adalah aksiologi yang berarti ilmu tersebut bermafaat untuk kehidupan manusia pada umumnya.

Para pakar berpendapat bahwa satu disiplin ilmu harus mempunyai tubuh pengetahuan. Tubuh pengetahuan dari pendidikan jasmani adalah bagian dari pengetahuan yang berasal dari banyak disiplin yang terjalin menjadi satu unit yang terintegrasi dan berhubungan dengan pendidikan jasmani. Tubuh pengetahuan pendidikan jasmani berasal dari disiplin biologi, antropologi, sosiologi, psikologi, filosofi, fisika, dan disiplin lainnya. Pendidikan jasmani bersifat antar disiplin dan silang disiplin. Antar disiplin, pengetahuan yang diambil dari beberapa disiplin lain seperti anatomi, fisiologi, psikologi. Silang disiplin, pendidikan jasmani juga memusatkan pada aspek disiplin lain seperti fisilogi latihan adalah salah satu aspek dari fisiologi, psikologi pendidikan jasmani adalah satu aspek dari psikologi dsb.


D. Pendidikan Jasmani Sebagai Profesi

Menurut Frost profesi adalah suatu pekerjaan yang mensyaratkan pengetahuan khusus, pendidikan khusus yang relatif lama dan intensif, satu filosofi komitmen dan pelayanan, standard perilaku serta pencapaian hasil yang tinggi. Sedangkan menurut UU No. 14 th.2005 tentang Guru dan Dosen, professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Frost menjelaskan disiplin adalah suatu cabang pengetahuan yang diteliti dan diajarkan semata-mata untuk dapat lebih banyak mengetahuinya, yang terdiri dari fakta, asas dan teori yang telah diakui kebenarannya. Hal ini hampir sama dengan pandangan Foshay yaitu memiliki tiga kriteria disiplin ilmu yaitu:

1. Ada kesepakatan orang/pakar mengenai ranah suatu disiplin
2. Anggota dari satu disiplin menyepakati satu perangkat peraturan yang diaplikasikan dalam kegiatan ilmiah untuk menciptakan pengetahuan dalam bidang yang diselidiki.
3. Sejarah disiplin adalah penting.

Menurut Nixon ada 7 unsur disiplin, yaitu:
1. Satu disiplin mempunyai ranah yang dapat diidentifikasi, ada pertanyaan vital, ada tema yang bermakna, lingkup penelitian khusus, satu pusat perhatian, ada titik permulaan yg pasti, ada tujuan.
2. Ada sejarah yang luas.
3. Satu disiplin berakar pada satu struktur yang mantap, punya struktur konseptual yang khas, ada hubungan konseptual dan fakta.
4. Satu disiplin mempunyai integritas yang khas dan kualitas.
5. Satu disiplin dikenal dari suatu prosedur dan metode yang digunakan, menggunakan alat intelektual dan konseptual, alat teknis dan mekanis, dan mematuhi satu perangkat peraturan.
6. Satu disiplin dikenal sebagai proses dan hasil(pengetahuan, asas, dan generalisasi).
7. Satu disiplin tergantung dari bahasa yang cermat.

Sedangkan profesi menurut Frost adalah: satu pekerjaan yang mensyaratkan pengetahuan khusus, pendidikan khusus yang relatif lama, satu filosofi komitmen dan pelayanan, dan standard perilaku serta pencapaian yang tinggi. Ciri-cirinya seperti yang digambarkan oleh Snyder yaitu;
1. Berlandaskan pada satu kumpulan asas yang telah dibuktikan secara ilmiah. 
2. Memerlukan waktu pendidikan yang lama baik pendidikan umum maupun khusus dari lembaga pendidikan tinggi berakreditasi, memberikan gelar akademik maupun profesional.
3. Praktek profesi diatur oleh negara dalam bentuk lisensi atau ijin praktek.
4. Perilaku angotanya diatur oleh ikatan profesi atau kode etik profesi.
5. Tujuan profesi diatas kepentingan pribadi.
6. Anggota profesi berbagi dengan orang lain mengenai hasil penelitian dan pengalaman.
7. Berpedoman pada asas pelayanan bagi kemanusiaan.
8. Sukses berkesinambungan tergantung pada studi tanpa henti, percobaan, dan usaha keras dalam kegiatan ilmiah.


BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

Ø Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang terencana dan bertahap yang perlu dibina secara hati-hati dalam waktu yang diperhitungkan.
Ø Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional
Ø Tujuan penjas menurut Bloom ada 3 ranah yaitu berupa; Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Namun Menurut Bucher tujuan penjas terdiri atas lima bagian yaitu; perkembangan kesehatan, jasmani atau organ-organ tubuh; perkembangan mental-emosional; perkembangan l neuro-muskuler; perkembangan sosial; dan perkembangan intelektual.
Ø Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).
Ø Pendidikan jasmani bersifat antar disiplin dan silang disiplin. Antar disiplin, pengetahuan yang diambil dari beberapa disiplin lain seperti anatomi, fisiologi, psikologi. Silang disiplin, pendidikan jasmani juga memusatkan pada aspek disiplin lain seperti fisilogi latihan adalah salah satu aspek dari fisiologi, psikologi pendidikan jasmani adalah satu aspek dari psikologi dsb
Ø Profesi adalah satu pekerjaan yang mensyaratkan pengetahuan khusus, pendidikan khusus yang relatif lama, satu filosofi komitmen dan pelayanan, dan standard perilaku serta pencapaian yang tinggi.


B. Saran 

Adapun makalah kami ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang didasari dari refrensi-refrensi yang kami dapatkan baik dari buku diperpustakaan maupun pengetahuan dari online. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah kami ini, kami berharap kritik/saran dan masukan dari pembaca, guna untuk mewujudkan perubahan kelebih baik di kemudian harinya. Terimakasih..



DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ateng Abdul Kadir ,1989. Pengantar Asas Asas Landasan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Rekreasi. Jakarta: P2LPTK Dtjen Dikti.

--------,1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dep. P & K, Dirjen Dikti

--------,1992. Ke Arah Pembentukan Sistem Pendidikan Jasmani di Indonesia. Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional. Pendidikan Indonesia II di Medan: 4 - 8 Pebruari.

--------,2007. Filsafat Olahraga dan Tantangan Pembangunan Olahraga Indonesia Pada Masa Mendatang. Makalah disampaikan pada seminar keolahragaan Indonesia di Singaraja, Bali: 26 Mei

Husdarta H. J. S., 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung. Penerbit Alfabeta Bandung.

Lutan Rusli. 2001. Mengajar Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak Di Sekolah Dasar. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional DIJDASMEN.

Mahedra Agus. 2009. Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung. Progran Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Svoboda, B. and R Richtecky, Eds. 1995. Physical Activity for Life: Compaarative Physical Education and Sport. Vol. 9 Aachen, Ger: Meyer and Meyer.

Freeman H. William . 2001. Physical Education and Sport INA Changing Society. United States of America. Sixth Edition. Campbell University.

Rahmad Maulidar. 2015. Pendidikan Jasmani Sebagai Disiplin Ilmu. (Online). diakses melalui situs http://rahmadmaulidar1001ilmu.blogspot.co.id/2015/11/makalah-pendidikan-jasmani-sebagai.html, tanggal 28 Oktober 2015. Jam 15.43 wib.


http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com